Jumat, 08 Mei 2020

Pembelajaran Menggunakan Inovasi Literasi

Kemajuan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 sangat pesat. Pandangan akan teknologi telah bergeser. Masihkah anda mengingat betapa sulitnya beradaptasi dari penggunaan handphone tulalit (stupidphone) ke smartphone. Dahulu handphone hanya dapat digunakan untuk telefon (audio) dan SMS (Short Message Service). Sekarang menelfon dapat secara audio-visual, dan pesan dapat ditulis sepanjang mungkin dengan kombinasi gambar dan video berkat adanya internet.

Dunia pendidikan juga terdampak oleh Era tersebut diatas, betapa tidak, buku yang dahulu membebani pundak saat dibawa (karena berat), kini hanya berupa file PDF (Portable Document Format) yang hampir tidak memiliki berat. Selain itu, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun.

Untuk menyediakan ataupun menampilkan informasi di internet dibutuhkan dua elemen, yaitu penyedia platform dan pembuat informasi. Penyedia platform merupakan tempat dimana informasi tersebut ditampilkan, misalnya blog, website, dll. Pembuat informasi merupakan pembuat sekaligus editor informasi yang ditampilkan.

Sebagai guru, kita harus melek teknologi, anti gaptek, dan selalu berinovasi dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Membuat sebuah blog untuk pembelajaran merupakan salah satu bentuk inovasi dibidang literasi. Pembuatan blog tidak sesulit yang dibayangkan. Dan saya yakin semua guru dapat membuat blog dengan syarat, ADA KEMAUAN untuk mencoba. 

IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang selalu berkomitmen untuk membantu guru dalam upaya Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), membuat banyak program berkelanjutan, salah satunya adalah SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog)


SAGUSABLOG merupakan workshop yang membahas cara membuat blog dan dibagi menjadi dua jenjang (Dasar dan Lanjutan). Kelebihan dari SAGUSABLOG antara lain:
1. Dilakukan secara  sehingga seluruh guru dapat mengikuti workshop
2. Gratis tanpa biaya apapun
3. Peserta yang lulus Sagusablog Dasar dan/atau Lanjutan mendapat sertifikat workshop
4. Suasana pelatihan sangat harmonis
5. Mentor ramah, mendengar hambatan peserta dan memberi solusi untuk peserta. 
6. Seluruh peserta adalah GURU.

Sagusablog memiliki banyak peminat, terbukti pada SAGUSABLOG (40) kelas yang dibuka hingga 34 kelas. Dengan dua mentor utama dan dua mentor tamu pada masing-masing kelas, membuat semua pertanyaan peserta dapat dijawab dicarikan solusinya. Sehingga DAPAT DIPASTIKAN bahwa peserta yang telah melewati workshop Sagusablog Dasar maupun Lanjutan mampu membuat dan mengelola blog. Apabila tidak, maka pasti ada faktor galat, dan itu bukan berasal dari Sagusablog melainkan faktor internal dari guru yang bersangkutan.

Mari bersama-sama kita saling mengingatkan, agar kita dapat tumbuh bersama.
Salam Nge-Blog bareng SAGUSABLOG



0 komentar:

Posting Komentar